Beberapa kriteria untuk menjadi lelaki penghuni syurga yang bernaung segala kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
- Khusyu dalam shalatnya
Lelaki ahli syurga tidak pernah menyia-nyiakan shalatnya dengan ketidakkhusyuan. Ia tidak ingin ketika berkomunikasi dengan Penciptanya ada gangguan yang membuat tidak optimal berkomunikasi.
- Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkara yang tidak berguna
Lelaki penghuni syurga selalu menjauhi perkara yang tidak berguna. Ia menghindari hura-hura dan kegiatan yang tidak bermanfaat. Tidak pernah menghayal dan bermenung sehingga waktunya berlalu sia-sia.
- Menjaga farajnya (kemaluannya) kecuali pada istrinya
Lelaki penghuni syurga senantiasa menjaga harga diri dan kemaluaanya sehingga ia dapat mempersembahkan yang terbaik untuk istrinya kelak. Ia tidak tergesa dan ceroboh sehingga masuk ke dalam perzinaan baik itu secara fisik maupun batin. Karena ia tau bahwa zina itu tidak hanya secara fisik tapi juga batin. Ia sadar bahwa dirinya harus dipersembahkan sebaik-baiknya bagi istrinya kelak. Karena istrinya memiliki hak terhadap dirinya.
- Ahli saum dan selalu menunaikan zakat
Lelaki ahli syurga senantiasa menghiasi harinya dengan dahaga berpuasa. Karena ia merasakan betapa sejuknya berpuasa di siang hari yang menyengat. Ia tidak melewatkan hari-harinya tanpa puasa. Ia tidak lupa menyisihkan uangnya untuk zakat. Karena ia tahu bahwa zakat adalah salah satu rukun islam. Siapa yang tidak menjalankan rukun islam berarti ia telah meruntuhkan islam itu sendiri. Ia tau bahwa kalifah pertama (Abu Bakar RA) pernah memerangi orang-orang yang tidak membayar zakat. Ia tidak ingin masuk "kebarisan" orang yang diperangi sahabat setia Nabi SAW ini.
- Senantiasa munundukkan pandangan
Lelaki penghuni syurga tidak pernah mengumbar pandangan. Ia selalu menjaga pandangannya dari hal-hal yang diharamkan untuk dilihat oleh matanya. Ia percaya bahwa pandangan yang tidak terjaga akan membawanya ke dalam neraka Allah. Dan itu bukanlah hal yang diinginkannya karena ia adalah lelaki syurga.
- Bersih aqidahnya, sehat rohaninya
Lelaki penghuni syurga bertauhid yang benar. Tidak pernah sakit aqidahnya. Tidak pernah menyekutukan Allah walaupun hanya dengan pergi ke dukun untuk bertanya sesuatu. Karena ia tau bahwa hal itu dibenci sekali oleh Tuhannya
- Benar dalam ibadahnya
- Jiwanya senantiasa bersungguh-sungguh
- Mampu berusaha mencari nafkah
Lelaki ahli syurga selalu berusaha untuk mencari rezki yang halal untuk keluarganya. Tidak perna terlintas dalam pikirannya untuk meminta-minta apalagi mancari harta dengan cara yang haram. Ia tau bahwa rezki Allah itu luas, maka ia menjemputnya dengan cara yang halal. Ia tau keredhaan Allah bersama rezki yang halal dan kemurkaan Allah bersama rezki yang didapatkannya dengan cara haram.
- Bermanfaat bagi orang lain
- Senantiasa siap menolong
- Selalu yakin akan setiap tindakannya
- Berfikir positif dan membangun
- Selalu menghindari perkara yang samar-samar (syubhat)
- Rendah hati (tawadhu)
Lelaki penghuni syurga tidak pernah sombong dan membanggakan dirinya. Karena ia tau bahwa segala yang ada di dunia ini adalah milik Penciptanya. Untuk apa iya sombong dan membanggakan diri sedangkan ia tau bahwa sombong adalah pakaian Allah. Apakah pantas lelaki itu memakai pakaian Allah????
- Pemaaf dan lapang dada
Lelaki penghuni syurga tidaklah seorang pendendam. Jika melakukan kesalahan ia meninta maaf, sedangkan jika orang lain melakukan kesalahan ia dengan kerelaan hati memaafkannya. Tidak pernah terbersit di dalam hatinya untuk menanam benih dendam walau sekalipun.
- Bersikap keras dan tegas terhadap kekufuran
- Efisien dalam memanfaatkan waktu
Lelaki penghuni syurga adalah orang yang rajin. Orang yang giat bekerja. Tidak pernah bermalas-malasan karena ia tau bahwa waktunya di dunia adalah sebentar. Sebentar sekali untuk mencari bekal akhiratnya. Oleh karena itu, ia berusaha memaksimalkan waktu yang sedikit itu dengan amal-amal nyata. Dan tidak pernah melalaikan waktunya walaupun sedetik dengan kesia-siaan.
- Istiqomah dalam kebenaran
Lelaki penghuni syurga selalu berjalan dalam kebenaran. Tidak ada dalam pikiran maupun hatnya untuk melakukan kejahatan ataupun kebatilan. Karena ia tau bahwa hidupnya di dunia adalah hanya untuk Allah. Tidak ada kesempatan baginya untuk tidak berada di dalam kebenaran.
Jadilah lelaki ahli syurga, lelaki penghuni syurga, lelaki yang slalu dirindukan syurga dan dinantikan bidadari syurga yang tidak tergambarkan kecantikannya.
Begitu pula dengan Wanita. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya,mencintai seorang karena allah, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar